Buah Naga atau Dragon Fruit


Buah naga atau dragon fruit memang bukan tanaman asli Indonesia, asalnya dari Meksiko. Di Thailand dan Vietnam ini akhirnya dikembangkan secara besar-besaran. Untuk pengembangan tanaman ini terasa menemui hambatan.penyebabnya adalah masih kurangnya literatur atau petenjuk pembudidayaanya. Dengan adanya blog ini sedikit banyak dapat membantu kita melakukan upaya pengembangan budidaya buah naga. PROSPEK BISNIS BUAH NAGA Selain sebagai buah segar, buah naga pun dapat digunakan sebagai bahan pewarna dan olahan es krim. Oleh karena itu, tidak tertutup kemungkinan buah naga ini dikembangkan menjadi buah yang memasyarakat. Pemasaran buah naga hingga saat ini dapat dikatakan masih bersifat langsung. Artinya, buah yang diproduksi oleh produsen dipasarkan langsung ke pasar swalayan sebelum berada di konsumen.

KLASIFIKASI BUAH NAGA :
  1. Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
  2. Subdivisi : Angiospermae (Berbiji Tertutup)

  3. Kelas : Dicotyledonae ( Berkeping Dua)

  4. Ordo : Cactales

  5. Famili : Cactaceae

  6. Subfamili : Hylocereanea

  7. Genus :

    Hylocereus Spesies -Hylocereus Undatus (Daging Putih) -Hylocereus Costaricensis (Daging Merah)

PENGADAAN BIBIT A.Membeli Bibit Kriteria bibit yang baik antara lain berwarna hijau kebiruan atau hijau gelap, penampilan fisiknya kekar dan keras, serta tampak tua. Ukuran yang ideal untuk bibit stek batang adalah 50-80 cm dengan diamater batang mencapai 8 cm. ukuran ideal bibit setek batang adalah panjang 20-30 cm dan diameter 4-5 cm. Dengan bibit demikian maka tanaman akan mulai belajar berbuah pada umur 8-10 bulan. B.Membuat Bibit Sendiri 1.Perbanyakan Generatif. Merupakan upaya mendapatkan tanaman baru melalui biji. Pengambilan biji dari buah terpilih pun ada caranya. Untuk kegiatan ini dibutuhkan penyaring lembut dari bahan pelastik maupun kawat nyamuk. Setelah alatnya dipersiapkan, buah terpilih dibelah lalu daging dan biji diambil menggunakan sendok. Daging dan biji tersebut ditekan-tekan perlahan diatas penyaringan hingga tersisa bijinya saja. 2.Perbanyakan Vegetatif Merupakan perbanyakan menggunakan stek cabang atau batang. Ukuran stek yang ideal antara 20-30 cm. bibit stek berukuran kurang dari 10 cm dan saat ditunaskan dilahan akan sulit mencapai ukuran 30-60 cm secara utuh. PANJATAN BUAH NAGA A. Tiang Panjatan Bentuk Tunggal Tiang panjatan bentuk tunggal dapat berupa panjatan hidup dan panjatan dari tiang beton. Yang umum digunakan adalah panjatan berbentuk tiang beton segi empat berukuran 10 cm x 10 cm, dengan tinggi 2-2,5 meter. Pada bagian permukaan ujung tiang bagian tengah terdapat lubang sebesar 25-30 cm. lubang tersebut berfungsi sebagai menempatkan piringan penyangga suluir atau cabang. Selain menggunakan tiang beton, tiang panjatan bentuk tunggal pun dapat berupa panjatan hidup. Artinya, tiang panjatan berupa batang tanaman yang hidup. Beberapa jenis tanaman yang dapt digunakan adalah gamal, jaranan, dan suren. B.Tiang Panjatan Bentuk Kelompok Tiang panjatan bentuk kelompok ini lebih tepat disebut panjatan sistem pagar. Sepintas panjatan ini tampak seperti tiang jemuran. Ini disebabkan panjatan tersebut berupa dua buah tiang yang ditancapkan dengan jarak sekitar 4 meter. Ukuran tinggi tiang sekitar 2,5 meter. Setelah tiang-tiang disiapkan, kawat ram yang sudah dicat terlebih dahulu dapat dipasang. Kawat ram ini digunakan untuk perambatan cabang atau batang tanaman dari bawah ke atas. PENANAMAN DI KEBUN A.Pengolahan Tanah Agar tanaman buah naga dapat tumbuh dengan baik, tanah harus diolah terlebih dahulu. Tanaman buah naga akan tumbuh baik di tanah yang gembur. Namun sebelum digemurkan, terlebih dahulu tanahnya dibersihkan dari gulma dan rerumputan. B.Sistem Pengairan Sistem pengairan terdapat dua jenis yaitu: 1.Sistem Leb Umumnya digunakan pada areal persawahan. Sistem leb biasa digunakan secara tradisional dengan peralatan sederhana seperti cangkul. Cangkul digunakan untuk memuka atau menutup saluaran air dengan tanah atau bonggol pisang. 2. Sistem Pipa Plastik atau Pipa Karet Pengairan dengan pipa plastik atau karet ini hemat air dibandingkan dengan sistem leb. Sistem ini dapat berfungsi untuk memberikan pupuk cair. PENANAMAN Setelah tanah di olah dan digemburkan, batang stek atau bibit buah naga yang sudah disiapkan dpat segera ditanam. A.Sistem Tiang Panjatan Bentuk Tunggal 1.Siapkan sebanyak empat batang stek untuk setiap tiang panjat atau tiang penyangga. 2.Oleskan fungsida Ridomil dengan dosis 40 g yang dilarutkan dalam satu liter air untuk mencegah terjadinya pembusukan pangkal batang stek. 3.Masukkan bibit stek sedalam 10 cm bila panjang stek berukuran 50-80 cm dan sedalam 4-8 cm atau sekitar 20% panjang bibit bila panjangnya kurang dari 50 cm. 4.Jarak setiap stek dengan pangkal tiang 10 cm, ikat keempat bibit stek tersebut pada tiang panjatan dengan kawat agar tidak mudah jatuh, namun jangan terlalu kuat agar tidak merusak perumakaan dan daging bibit. B.Sisitem Tiang Panjatan Bentuk Kelompok 1.Tentukan jarak tanam antarpasang tanaman 30 cm sehingga nantinya setiap 30 cm akan terdapat sepasang lubang tanam. Posisi antarpasang bibit tersebut sejajar dengan antarbibit sekitar 10 cm. 2.Lakukan penanaman bibit stek seperti pada penanaman sistem tiang panjatan bentuk tunggal. 3.berikan air pada lahan setelah semua bibit ditanam, dapat dilakukan dengan sistem leb atau sistem pipa.

Posted in |

0 komentar: